Kelenjar Endokrin dan Hormon yang dihasilkan
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang
tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan
mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ
target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh
hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya
merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan
pemasakan seksual.
1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang
Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin
(anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
Kelenjar ini terletak pada
dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master
gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior,
bagian tengah, dan bagian posterior
1. Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior
2. Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam. |
3. Hipofisis bagian posterior
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk
cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar
ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan
hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu
tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan
iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar
gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin.
Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan
lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme,
yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan
idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan
garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan
penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai
berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah,
gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol
keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.
Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor
dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan
gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari
tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon
terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan
kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada
orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini
disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal l
Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada
bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan
dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dan pengaruh hormon yang dihasilkan
kelenjar adrenal dapat dilihat pada Tabel.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan
penyakit Addison dengan gejala
sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah,
terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya,
produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa
darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus,
melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut
berdiri.
e. Pankreas
e. Pankreas
Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar Adrenal
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita.
Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang
dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf.
Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin
sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa
melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita
dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.
Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar
dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron
selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua
hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ
reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda
kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Komentar
Posting Komentar