Main Game, Berakhir di RSJ
Dengan
emosi yang masih labil, remaja rentan mengalami gangguan jiwa. Bukan hanya asmara , hobi bermain game
juga bisa membuat jiwanya terganggu. Di Rumah Sakit Jiwa Grogol misalnya, sudah
4 remaja yang dirawat karena kecanduan game selama 2012.
Salah
satunya kini masih dirawat di Instalasi Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan
Remaja RSJ Soeharto Heerdjan, atau yang lebih dikenal dengan nama RSJ Grogol
karena terletak di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Remaja
tersebut, sebut saja namanya Andi sebenarnya anak yang berprestasi di sekolahnya.
Masalahnya hanya satu, remaja berusia 17 tahun ini tidak pernah bisa lepas dari
permainan video games yang memang sudah menjadi kegemarannya sejak masih kecil.
Belakangan
saking asyiknya memainkan video games, Andi mulai menarik diri dari pergaulan
dan sering bolos sekolah. Orangtua yang merasa khawatir berusaha melarang,
namun ketika video gamesnya diambil maka Andi mulai kehilangan kontrol lalu
ngamuk-ngamuk.
"Pandangan
matanya jadi hostile (memusuhi) kalau dilarang main video game.
Tatapannya memusuhi," tutur dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), Kepala Instalasi
Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Grogol saat ditemui dalam kunjungan media di
tempat kerjanya, Jumat (5/10/2012).
Kecanduan
games tidak bisa dianggap sepele, terutama kalau sudah mempengatuhi perilaku.
Menurut dr Suzy, gangguan jiwa psikotis yang ditandai dengan cara berpikir yang
mulai kacau bisa juga berawal dari kecanduan games yang tidak ditangani dengan
baik.
Ditambahkan
oleh dr Suzy, kasus Andi sudah termasuk gangguan jiwa psikotis karena sampai
ngamuk-ngamuk kalau dilarang orangtuanya. itu berarti keinginannya untuk selalu
bermain video games telah mengganggu perulaku dan membuatnya gelisah sepanjang
waktu.
"Perlu
treatment itu kalau sudah mengganggu fungsi sehari-hari, misalnya nggak mau
sekolah. Nggak mau sekolah itu merupakan kedaruratan psikiatri utama pada anak
dan remaja," tambah dr Suzy.
Treatment
atau penanganan yang diberikan di RSJ Grogol antara lain mencakup terapi perilaku
dan kalau diperlukan juga akan diberikan obat-obatan antipsikotik. Andi
termasuk bagus dalam merespons terapi, sehingga dalam 3 minggu masa perawatan
perilakunya sudah lebih terkontrol dan dalam waktu dekat bisa kembali ke rumah
orangtuanya lagi.
Sumber
: detikHealth.com
Komentar
Posting Komentar