Cikal bakal Hukum Archimedes

Archi adalah
seorang yang terkenal pada masanya. Dia seorang ilmuwan fisika yang pandai dan
memiliki sesuatu yang spesial di hati masyarakat. Karena desus-desus ini sampai
terdengar oleh Sang Raja, Sang Raja pun memanggilnya dan memberi sebuah
tantangan pada Archi. Jika Archi dapat membuktikan bahwa mahkota Raja terbuat
dari emas berapa karat, maka dia akan mendapatkan hadiah yang tiada tara. Jika tidak,
maka Archi akan dipenggal sampai mati. Bayangkan, Archi hanya diberi waktu
selama tiga hari. Apakah Archi mampu
melewati ujian ini?
Archi yang
biasanya bersifat tenang pulang dengan kening keriput. Usianya bertambah hanya
dalam satu hari. Dua hari dia mengurung diri di lab-nya. Tidak makan, bahkan
tidak tidur. Jenggot dan kumisnya mulai lebat, rambutnya rontok dan ia begitu
tertekan, begitu stress. Di hari ketiga, sang istri yang sudah tidak tahan
dengan kelakuan sang suami menegur dan bertanya ada apa sebenarnya dengan
Archi. Lalu Archi menceritakan kejadian
yang sebenarnya pada istrinya. Walaupun istrinya bukan orang fisika, dia
berkata pada Archi.
“Jangan tertekan seperti ini suamiku.
Jika memang tekanan membuatmu tertekan, kamu sering bilang bahwa tekanan adalah
gaya persatuan luas, maka luaskanlah hatimu agar tekanan itu menjadi semakin
kecil.”
Mereka berpelukan.
Sang istri menyiapkan air hangat dan menyiapkan makanan untuk Archi. Dengan lapang hati dan keikhlasan Archi masuk
ke dalam bak pemandian. Dia menerima apa adanya jika memang nasib tertulis
demikian. Dia memerhatikan air pada bak sejajar dengn permukaan bak. Saat di
berdiri permukaan air menurun, saat dia masuk kedalam air permukaan air naik
dan bahkan ada yang tumpah. Kemudian dia berteriak keras, Eureka! (Aku menemukannya). Dia berdiri dan berlari telanjang bulat
ke kerajaan.
Ternyata
hanya dengan sedikit bersantai dan tenang (melapangkan hati) persoalan akan
dapat dipecahkan. Archi menemukan bahwa bak yang berisi penuh oleh air jika
dimasukkan benda di dalamnya maka air yang tumpah sama dengan volume benda yang
dimasukkan ke dalamnya.
Dengan mengetahui
volume sebuah benda kita bisa menghitung massa jenisnya. Mahkota Raja memiliki
bentuk yang tidak wajar, sehingga sulit jika menggunakan matematika biasa untuk
menentukan volumenya. Sehingga ide yang paling cerdas untuk menentukan
volumenya adalah dengan memasukkan ke dalam air. Maka volume air yang tumpah
kita ukur. Setelah itu timbang mahkota Raja untuk menentukan massanya. Kemudian
untuk menentukan massa jenis, kita bagi massa mahkota dengan volume mahkota. Lalu
kita bandingkan massa jenisnya dengan massa jenis emas murni lain.
Kemudian dari
kejadian ini, Archimedes mengembangkan temuannya tersebut hingga berkembang
menjadi pengamatan tentang gaya angkat keatas (Fa), yang menyatakan
:
Fa = w = mair
. g
= þair . vcelup . g
(cerita
diatas telah mengalami improvisasi)
Nah, sudah tahu kan Sobat? Gaya angkat keatas inilah yang
mempengaruhi apakah sebuah benda akan mengapung, melayang, atau tenggelam.
Komentar
Posting Komentar